Pilkada Bandung 2024

Pilkada Bandung 2024 - Pilih Farhan Erwin untuk Walikota dan Wakil Walikota Bandung

Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju dan Agamis melalui pemerintahan yang berorientasi melayani serta berkelanjutan dalam mendukung pembangunan nasional..

Debat Pilwalkot Bandung, Pengamat: Farhan-Erwin Tampil Memukau, Tawarkan Solusi Konkret & Realistis

1 November 2024 - 18:49

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, menilai calon wali kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan tampil memukau saat debat perdana di Sudirman Grand Ballroom pada Rabu (30/10/2024) malam.

Farhan yang berpasangan dengan calon wakil wali kota Bandung, Erwin di Pilwalkot Bandung 2024 tersebut dinilai memiliki solusi-solusi konkret terkait persoalan mendesak yang selama ini terjadi di Kota Bandung.

“Farhan berhasil mengidentifikasi akar masalah dan memberikan solusi berbasis kebijakan yang jelas. Pendekatannya tampak sangat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan warga Bandung,” ujar Dedi dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).

Dedi pun memuji pemahaman Farhan terhadap persoalan transportasi dan ruang kota. Hal tersebut tercermin saat Farhan memaparkan rencana pembangunan lahan parkir vertikal, serta memberdayakan juru parkir berbasis teknologi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam kesempatan tersebut, Farhan juga menargetkan peningkatan pengguna angkutan umum sebesar 20 persen dalam lima tahun untuk mengatasi kemacetan.

“Kolaborasi dengan angkutan umum serta penerapan teknologi di sektor parkir adalah langkah inovatif yang mendukung efisiensi tata ruang. Jika ini terlaksana, tidak hanya akan mengurai kemacetan, tetapi juga meningkatkan pendapatan daerah dengan transparan,” katanya.

Dalam isu lingkungan, kata dia, Farhan menawarkan solusi penanganan sampah melalui pengangkutan terjadwal. Nantinya, sampah organik diangkut pada tanggal ganjil, sementara sampah nonorganik di tanggal genap.

Farhan juga mengusulkan pemberian insentif bagi warga yang aktif dalam mengelola sampah di tingkat wilayah, serta penggunaan teknologi di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).

“Pembagian jadwal pengangkutan berdasarkan jenis sampah disertai insentif adalah inovasi yang dapat membudayakan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Langkah ini akan membantu Kota Bandung menekan volume sampah sekaligus melibatkan warga secara aktif,” ucap Dedi.

Dedi juga mengamini rencana Farhan membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang fokus pada ketangguhan dan mitigasi bencana, serta pelibatan hansip atau linmas bersama petugas kebersihan (gober) untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan banjir, dengan patroli rutin.

Menurutnya, gagasan-gagasan dan solusi yang ditawarkan pasangan nomor urut 3 adalah langkah strategis dalam pencegahan dini yang selama ini kurang diperhatikan.

“Kolaborasi antara linmas dan gober untuk patroli banjir adalah solusi responsif. Sedangkan BPBD akan memberikan ketangguhan jangka panjang dalam menghadapi bencana,” katanya.

Sementara dalam hal tata kelola pemerintahan, Farhan menawarkan perbaikan kesejahteraan ASN melalui kenaikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) guna mencegah praktik korupsi. Ia juga menekankan pentingnya perencanaan SDM ASN untuk memastikan kinerja pemerintah berjalan optimal tanpa godaan korupsi.

“Peningkatan kesejahteraan ASN sebagai strategi pencegahan korupsi merupakan solusi berbasis akar masalah, bukan hanya pada aspek pengawasan. Ini menunjukkan Farhan memahami pentingnya kesejahteraan untuk mendorong etos kerja dan integritas birokrasi,” ujar Dedi.

Farhan mengungkap visinya untuk menciptakan kawasan New Alun-alun of Bandung Technopolis City di Bandung Timur saat di akhir debat. Konsep itu mengintegrasikan area Masjid Al-Jabbar, Stadion GBLA, dan Stasiun Kereta Cepat Tegal Luar sebagai pusat ekonomi dan inovasi yang mendorong pertumbuhan kawasan timur kota.

“Visi Farhan ini tidak hanya bersifat estetis tetapi juga fungsional, memperkuat posisi Bandung Timur sebagai pusat ekonomi baru. Jika konsep ini diterapkan dengan baik, Bandung Timur dapat berkembang lebih cepat, mengurangi ketimpangan dan memicu pertumbuhan ekonomi,” katanya.

SUMBER

×