Profil M. Farhan
Kenalan dulu yuk, dengan calon walikota Bandung
CALON Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan pentingnya memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik seperti saat ini.
Menurutnya, keberadaan pelaku UMKM terbukti mampu menjaga kondisi ekonomi masyarakat bahkan dari terjangan krisis ekonomi pascapandemi virus korona.
Hal itu disampaikan Farhan saat bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Pasir Wangi, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Rabu (23/10).
Dia menjelaskan, pada 2025 bukan tidak mungkin terjadi PHK massal seiring banyaknya pabrik yang gulung tikar. Tentunya ini berdampak terhadap semakin bertambahnya jumlah pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2023, jumlah pengangguran di Kota Bandung mencapai 116.430 jiwa atau setara 8,83% dari jumlah penduduk yang berjumlah 2,506 juta jiwa.
“Ini harus diatasi. Ada peluangnya dari UMKM,” kata kader Partai NasDem itu.
Oleh karena itu, dia memastikan akan memperkuat sektor UMKM jika terpilih menjadi wali kota. Salah satu penguatannya dilakukan dengan menyediakan inkubator bisnis di setiap kecamatan.
“Program kami ketika terpilih adalah memastikan di setiap kecamatan ada inkubator bisnis,” tandasnya.
Dengan menggandeng pihak lain seperti perguruan tinggi dan lembaga pelatihan, inkubator bisnis salah satunya akan menganalisa setiap potensi yang ada di setiap wilayah.
“Di sana ada tim ahli dari pemerintah kota yang akan melihat dan mengembangkan potensi UMKM di setiap kecamatan,” tambah dia.
Dengan adanya inkubator bisnis, warga sekitar yang sudah atau belum bergerak di UMKM akan mendapat pelatihan serta dukungan manajemen dan teknologi untuk meningkatkan kegiatan usahanya.
Sebagai contoh, inkubator bisnis tersebut akan fokus pada pengembangan UMKM apa saja yang dibutuhkan dan laku oleh masyarakat sekitar.
“Jadi jangan dulu berorientasi ekspor. Ya syukur kalau sampai bisa ekspor. Tapi penuhi dulu kebutuhan warga sekitar. Jadi produk atau jasanya harus laku di masyarakat itu sendiri. Jadi UMKM itu barangnya dibeli oleh warga sekitar,” jelasnya.
Dengan adanya inkubator bisnis di setiap kecamatan yang memanfaatkan jejaring ekonomi rakyat, Farhan berharap akan lahir banyak wirausahawan lokal yang usahanya terus berkembang.
“Sebanyak 30 kecamatan, 151 kelurahan, harus punya usahawan yang berhasil, bahkan jadi konglomerat. Mimpi akan terwujud dengan satu langkah awal,” katanya.
Pihaknya juga akan mengoptimalkan keberadaan Bandung Creative Hub. Nantinya, aset milik Pemerintah Kota Bandung itu akan digunakan oleh pelaku UMKM hasil seleksi di setiap kecamatan.
UMKM di setiap kecamatan akan dikurasi. Hasil seleksi itu akan diberi kesempatan untuk menggunakan Creative Hub selama tiga bulan.
Selain itu, pelaku UMKM tersebut pun akan diberi kesempatan untuk memaparkan rencana usahanya kepada calon investor. “Dengan begitu harapannya pelaku UMKM ini bisa meningkatkan usahanya ketika bekerja sama dengan investor,” tandas Farhan.