Profil M. Farhan
Kenalan dulu yuk, dengan calon walikota Bandung
Bandung – Entah sampai kapan usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti terus dipaksa untuk diperpanjang. Kini, Sarimukti dalam kondisi kritis. Jika terus dikirim sampah, umur TPA Sarimukti diprediksi habis pada Maret 2025.
Gembar-gembor menyelesaikan sampah organik di rumah tangga, nyatanya belum manjur. Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin bahkan mendapat temuan di lapangan bahwa sejauh ini sosialisasi pengurangan sampah tak terlaksana dengan optimal.
Sebab, perintah yang diberikan hanya sekedar di permukaan saja dan tidak ada gerakan upaya pengurangan sampah di rumah tangga. Lalu bagaimana para calon orang nomor satu di Bandung melihat masalah ini?
Calon Wali Kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan mengaku punya ambisi untuk menggarap masalah sampah sebagai program prioritas tiga bulan pertama. Jika ia terpilih bersama Calon Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mereka bakal mengejar waktu sebelum Sarimukti benar-benar ditutup.
“Program prioritas 3 bulan pertama kami adalah penataan sampah. Mulai dari pengumpulan, pengolahan, pemusnahan, hingga pembuangan residu. Kapasitas pengolahan sampah harus berlipat ganda, kita hanya punya waktu kurang lebih satu tahun saja sebelum Sarimukti ditutup,” kata Farhan pada detikJabar, Senin (7/10/2024).
Ia nampaknya ingin memaksimalkan pengolahan sampah yang sudah ada di Bandung. Sekedar diketahui, program penyelesaian sampah terbaru yang berjalan di Pemkot Bandung yakni magotisasi pengolah sampah tingkat Kelurahan, 5 TPS3R dan mesin gibrig yang tersedia di 7 TPS.
“Menyelesaikan masalah ini memerlukan peran semua stakeholders kota Bandung untuk turun tangan menangani masalah sampah yang setiap hari bertambah 1.700 ton,” ucapnya.
Tapi menurut Farhan, sejauh ini yang masih jadi kendala penyelesaian sampah di Kota Bandung ialah fasilitas pengolahan sampah yang masih terbatas. Hal ini pun menjadi catatan Farhan, agar misinya ke depan yakni menyediakan opsi dan kapasitas pengolahan sampah di Kota Bandung.
“Kapasitas pengolahan sampah atau daur ulang selama ini nggak mencukupi. Jadi perlu menambah kapasitas untuk pengolahan sampah organik dan fasilitas daur ulang,” kata Farhan.